Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025: Krisis Gizi Global

Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025
September 23, 2025
0 0
Read Time:1 Minute, 55 Second

homemadebymiriam.com – Laporan UNICEF 2025 mengungkap fakta mencengangkan: jumlah anak obesitas global (188 juta) kini melampaui anak kurang gizi (184 juta). Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025 menyoroti krisis gizi ganda, terutama akibat makanan ultra-olahan. Untuk itu, artikel ini mengulas data, penyebab, dan solusi untuk mengatasi tantangan kesehatan anak.

Tren Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025

UNICEF mencatat anak usia 5-19 tahun yang obesitas melonjak dari 3% (2000) menjadi 9,4% (2025), sementara kurang gizi turun dari 13% menjadi 9,2%. Sekitar 188 juta anak mengalami obesitas, melebihi 184 juta yang kurang gizi. Selain itu, Afrika sub-Sahara dan Asia Selatan masih didominasi kurang gizi. Dengan demikian, krisis gizi global semakin kompleks.

Penyebab Obesitas vs Kurang Gizi 2025

Makanan ultra-olahan, seperti keripik dan minuman manis, menyumbang lebih dari 50% kalori harian anak di beberapa negara. “Makanan ini menggantikan buah dan sayur,” ujar Catherine Russell, Direktur UNICEF. Oleh karena itu, pola makan tidak sehat memicu obesitas, sementara stunting tetap tinggi di negara berpenghasilan rendah. Meski begitu, iklan makanan modern menarik 75% anak untuk mencobanya.

Dampak Krisis Gizi Anak 2025

Obesitas anak meningkatkan risiko diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung di masa dewasa. Di negara maju, 25% anak usia sekolah kelebihan berat badan. Sementara itu, stunting dan wasting menghambat perkembangan fisik dan kognitif. Untuk itu, Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025 menuntut solusi mendesak untuk kesehatan anak.

Solusi untuk Anak Obesitas vs Kurang Gizi 2025

Beberapa negara, seperti Meksiko, melarang makanan ultra-olahan di sekolah, mengurangi konsumsi gula. Inggris dan Singapura menerapkan pajak minuman manis dan label gizi. Selain itu, UNICEF mendorong edukasi gizi dan regulasi iklan. Dengan demikian, kebijakan ini dapat menekan obesitas dan kurang gizi secara bersamaan.

Tantangan dan Harapan

Pemberantasan krisis gizi menghadapi tantangan, seperti pemasaran agresif makanan ultra-olahan. Namun, langkah seperti pelabelan gizi dan edukasi orang tua menjanjikan perubahan. Oleh karena itu, kerja sama global dan lokal penting untuk memastikan anak mendapat nutrisi seimbang. Meski begitu, perubahan pola makan anak membutuhkan waktu dan komitmen.

Kesimpulan

Anak Obesitas vs Anak Kurang Gizi 2025 menyoroti krisis gizi ganda: 188 juta anak obesitas dan 184 juta kurang gizi. Makanan ultra-olahan memicu obesitas, sementara stunting tetap tinggi. Dengan regulasi ketat dan edukasi gizi, dunia dapat melindungi kesehatan anak. Segera terapkan pola makan sehat untuk masa depan generasi mendatang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Tags: , ,